Biarkan saya keluarkan egoisme dari kantong, membentangkannya lebar-lebar hingga kamu tak bisa melihat lagi saya yang sebenarnya.
Ketika saya sudah mau berlari tanpa melihat lagi sekitar, kamu menampar saya dengan sekumpulan memori yang disembunyikan dalam peti.
Ledakan ini, saya tidak peduli.
Biarkan kamu menilai saya berantakan, karena memang beginilah saya sekarang.
Silakan bermain dengan kata manis, saya tetap tidak peduli.