18.9.11

Tentang Citra

jadi, namanya Citra.
karena dia hanyalah perempuan yang hidup dengan pencitraan.
istilahnya, nyitra sana, nyitra sini.
tapi lucunya, seluruh dunia tahu kalau dia cuma mencintrakan diri.
saya kemudian bertanya-tanya, apakah dia tidak capek, menggeliat kesana-kemari, di panggung sandiwara yang ia buat sendiri?
apakah dia tidak jenuh, mengenakan topeng putih tiap ia akan keluar rumah?
saya lemudian hanya bisa mengehela nafas.

Citra nan malang.
sebenarnya kamu cantik.
rambutmu hitam panjang. rapi dan wangi.
senyummu merekah dan renyah seperti kue semprong.
tapi mengapa harus kau tutup dengan topengmu itu, yang berwaran putih?

saya kemudian terkejut ketika kamu datang dengan apel beracun.
yang seketika bisa meremuk redamkan hati.
memecahkannya berkeping-keping.

apa salah saya?

saya kemudian menuliskan tanya pada air.

dan ternyata, sia-sia.

hey Citra, perempuan bertopeng putih.
katakan apa maumu, kuberi kau sekarung.

Tidak ada komentar: