sang pantulan cermin berkata, roda berputar.
iya, aku tahu. roda memang berputar.
tapi apakah yang di sana menghendaki perputaran yang sama?
sang pantulan cermin berkata lagi, percaya.
percaya pada apa?
keegoisan merajalela.
pertanyakan diri dalam pantulan cermin.
entah berapa kantung harga diri sudah dibuang.
dengan segenggam nyali, beranikan untuk percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar