5.4.12

Mengolah rindu.

seperti melemparkannya kepada tembok.
memantul, kemudian tergeletak di tanah.
aku pikir, rindu ini bisa menyelinap menembus tembok, menuju dimensimu.
ternyata di tolak mentah-mentah oleh gardamu yang paling depan.

----------

rinduku mentah.

aku tak tau harus memasaknya dengan apa.
tak ada alat dapur, pun tak ada bahan pelengkap.
teronggok rindu pada genggaman tanganku.
rasanya panas, dan tak sanggup ku menahannya.
seperti ikan lele yang siap mematil,
atau kepiting yang siap mencapit.
benar-benar seperti anak kecil yang tidak mau tidur siang.

susah.
aku tak bisa mengolah rindu.
pun aku tak ingin rindu ini berlama-lama meringsuk pada genggaman tanganku.

akhirnya ku makan rindu, mentah-mentah.
ku kunyah dan ku telan.
agar jatuh pada jurang lambung.
secepatnya, menghilang.

---------

dimensimu begitu dekat. ingin aku dekap.
namun durimu menusuk tajam dan siap menerkam.
pintuku terkunci rapat.
ingatkan kuncinya ada di tanganmu?
kalau begitu, kamu pasti paham.
ya, aku percaya, kamu pasti paham.

Tidak ada komentar: