11.4.11

Mendung Part 1

ternyata di luar mendung.
pantas saja aku tidak ingin beranjak dari sini.
apalagi senandung John yang penuh arti, membuat lupa.
beberapa jam lagi harus mandi kuliah pagi.
ah, rasanya pikiran ini melayang-layang.
mencari kastok yang ada di awan.
tapi sekarang mendung, dan aku tak bisa melihat.
dan pikiran tetap melayang-layang.
sepertinya mereka memang ingin berjalan-jalan.
membeli waffle dan minum latte hangat.

aku mengerti. silahkan saja.

mendung begini, aku tidak bisa menghubungi matahari.
ya, bukan salah mendung juga sih.
tapi memang pulsaku habis.
padahal kangen.
dan itu tidak bisa hilang.
seperti bekas kerak kopi di pinggir cangkir.
ah, sialnya seninku.

dan aku menulis ini, lagi-lagi tanpa arah.
pontang-panting ke sana ke mari.
membuatku tergelak. tertawa.
mendung bisa membuatku begitu tanpa arah.
istilahnya, ingin sesuatu, tapi tidak tahu apa itu.
ah, matahari pasti sudah sangat paham sifatku yang seperti ini.
responnya hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum. manis sekali.
itu yang membuatku tergila-gila.

sudah ah.
aku mau bercinta dengan handuk merah.

Tidak ada komentar: