25.12.10

#19 Lasmi

" namaku lasmi.
baru pindah ke kota empat bulan lalu,
sepucuk surat berisi beasiswa belajar mengantarkanku ke metropolis,
aku kaget sekaligus heran,
pagi, siang, bahkan malam,
rasanya tidak ada yang berhenti untuk tidur.

namanya mas andi.
ganteng dan gagah,
aku bertemu dengannya saat aku tersesat, tidak tahu arah pulang,
mas andi baik, buaiiikk sekali,
aku diantar sampai kost-an dan dibelikan nasi goreng
sampai tidak bisa tidur rasanya.

sejak saat itu mas andi sering main ke kost.
membawakanku pisang goreng,
atau buku baru, dia tahu aku suka sekali membaca,
tak jarang dia hanya menemaniku belajar,
melihatku, sampai wajahku memerah,
aku takut kalau suara jantungku terdengar oleh mas andi.

kemarin aku diajak mas andi pergi ke bioskop.
memang dasar udik, pakaianku sama sekali njomplang dengan manusia-manusia yang ada di sana,
tapi mas andi lagi-lagi baik,
katanya aku cantik, meski hanya memakai daster.
dia yang memilih filmnya, katanya sih romantis,
aku manut saja karena aku tak tahu menahu masalah seperti ini,
aku gugup saat duduk berdua dengan mas andi di bioskop,
jantungku mau keluar saat mas andi tiba-tiba memegang tanganku,
duh, rasanya keringat dingin,
sampai-sampai aku tidak tahu jalan ceritanya saking deg-degan!

film usai, kamipun pulang.
yah, turun hujan, dan mas andi tidak membawa jas ujan,
akhirnya kami menunggu sampai hujan reda.
tapi aku khawatir dengan jam malam kos-kosan,
jangan-jangan sudah dikunci,
dan sungguh mas andi memang pengertian,
seakan bisa membaca raut mukaku, segera dia mengajakku pulang, dan yang pasti dengan hujan-hujan.

sampai kost-an ternyata ibu kost sedang keluar,
aku bernafas lega karena belum di kunci.
karena basah kuyup, aku mengambilkan mas andi handuk dan kubuatkan teh hangat,
awalnya kami mengobrol ringan, hingga tiba-tiba tangannya menyentuh daguku, dan mencium lembut bibirku.
sontak aku kaget, dan jantung berdetak sangat kencang.
"tenang saja, lasmi. aku tidak akan macam-macam" begitu tuturnya dengan suaranya yang lembut. lembut sekali.
aku tersihir dan memejamkan mata.. "


***

"brengsek.."
kusobek catatan harianku menjadi serpihan kecil. penuh emosi.
"andai saja.."
pandanganku nanar melihat test pack tergeletak di meja dengan tanda plus.

Tidak ada komentar: