emosi itu sebuah gelas.
jika kau sudah tak kuat menggenggamnya, pecahkan saja.
diam itu sebuah spasi dalam kalimat.
perlu, agar bisa membaca dengan jelas.
saat ini.
kamu adalah api yang membara, dan aku segelas bensin.
kita butuh spasi, ya spasi.
agar tak saling membakar.
kita butuh detik, ya detik.
supaya kandungan minyakku menghilang.
luruh menjadi air yang nantinya bisa mendinginkanku.
( di sebuah pagi yang panas, dalam hatimu maupun hatiku )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar