24.12.11

#24 Memilih terhadap sesuatu yang tidak bisa dipilih.

Saya akui, penumpang bis RESTU adalah orang yang berani mati. Adalah rahasia umum bahwa bis tersebut terkenal dengan ugal-ugalannya. Meski demikian bis tersebut tidak pernah sepi dari penumpang. Saya jadi berpikir, apa yang membuat penumpang tetap memilih bis restu untuk mengantarkannya ke tempat tujuan? Apakah memang tidak ada pilihan yang lain? Atau malah karena track recordnya yang cepat dan berani menyalip, menjadikannya satu-satunya pilihan bagi penumpang yang tergesa-gesa? Terlepas dari itu, mereka-mereka ini begitu berani mengambil resiko.
Saya rasa hidup juga bisa dikatakan demikian. Kamu bisa memilih mengambil resiko, memotong kompas atau mengambil jalan pintas dengan naik bis restu atau memilih aman-aman saja, alon-alon asal kelakon dengan naik bis yang lain? Sekali lagi, pilihan untuk mengambil resiko itu ada di tangan kalian. Ingat, semua pasti ada akibatnya.

Tidak ada komentar: