9.12.11

#9 PLKH oh PLKH.

PLKH itu ibarat ikut lomba Bakiak dalam lomba 17an.
Sepasang bakiak, dengan banyak orang di atasnya.
Pemenangnya adalah yang berhasil melewati garis finish dengan tidak jatuh sama sekali.

Ya, begitulah kira-kira saya menggambarkan PLKH.

PLKH adalah Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum. Bagi mahasiswa fakultas hukum pasti merasa familiar dengan mata kuliah ini. PLKH adalah perwujudan dari mata kuliah hukum acara. Singkatnya, PLKH atau yang disebut beberapa universitas sebagai peradilan semu, adalah praktek sidang. Mulai sidang agama, perdata, TUN sampai pidana. Kita diharuskan membuat berkas secara mandiri, membuat dialog, dan kemudian memerankannya.
Umumnya satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang nantinya akan memerankan 4 sidang seperti yang saya sebutkan di atas. Jadilah selama kurang lebih dua bulan, satu kelompok tersebut harus bekerja sama untuk menampilkan sidang yang apik dengan penguasaan materi yang lebih dari sekedar mengerti.

Kita dituntut untuk bekerja sama dengan orang yang sama sekali tidak dekat dengan kita, atau bahkan dengan orang-orang yang belum kita kenal, dan tentunya dengan karakter yang berbeda-beda. Di dalam setiap kondisi, kita pasti akan memerankan seperti apa 'karakter' yang kita tampilkan.
Apakah kita menjadi Si Bos, yang mengatur segala jalannya pekerjaan kelompok kita?
Apakah kita menjadi Si Nerimo, yang kalau ada kesepakatan akan menjawab "Terserah." atau "Aku ikut gimana kalian aja" ?
atau, apakah kita menjadi Si I don't Care, yang menaruh ego di atas segalanya, tidak peduli entah itu merugikan orang lain atau tidak?

'Karakter' itu kalian yang menentukan. Dengan kerjasama otak dan kesadaran diri, pasti kalian akan menemukan 'karakter' apa yang cocok yang harus kalian keluarkan pada saat bekerja sama dengan orang banyak.

Jauh sebelum di atas bakiak, kalian sudah harus menyamakan visi.
agar nantinya saat misi berlangsung, tidak ada yang keluar jalur dan terjatuh dari bakiak.
itulah mengapa, kunci untuk memenangkan lomba bakiak tersebut adalah dengan penyamaan langkah kaki. kalau satu mulai dengan kaki kiri, semua akan memulainya dengan kaki kiri. begitu juga sebaliknya. Selain itu adalah satu irama. tidak akan mungkin menang jika yang satu berjalan dengan irama 4/4 , yang satu 1/4. Kita tidak boleh terburu-buru pun tidak boleh terlalu santai. Sekilas memang ribet dan susah, tapi kalau kita sudah menyamakan tujuan mengikuti lomba bakiak, cara apapun pasti akan terlihat mudah. Karena dengan sendirinya, kita mengkarduskan ego kita sendiri.


Tidak ada komentar: