11.9.10

Kaifa khaluk?

Hidupku penuh cerita.
Cerita dengan tawa.
Duka.
Bahagia.
Aku tak pernah merutuki apapun yang sudah terjadi pada lembaran buku besarku.
Setidaknya, aku berusaha untuk tidak menyesali.
Semanis, ataupun sepahit apapun.

Begitu tertariknya, kubuka kembali satu lembar cerita yang sudah lama, tapi masih belum mempunyai akhir.
Bukannya aku tak mau menyelesaikan.
Aku hanya tak sanggup, dan mungkin terlalu takut.
Waktu itu saja, kubuka dengan sangat amat hati-hati.
Saking ringkih dan rapuhnya!

Hey, belahan jiwaku yang terpendam!
Ya. Aku berbicara tentang kamu.
Kamu yang seperti patung.
Kamu yang sedingin es.
Kamu dengan kerumitan pola pikirmu.
Kamu dengan segala sifatmu yang selalu buat pusing kepalaku.
Kamu. Yang bisa buat menyumpah serapahkan diriku, karena tak bisa mengerti kamu.

Dulu. Kamu adalah kasihku yang punya banyak waktu denganku.
Bercanda di pesan seluler.
Berkencan di toko buku.
Saling bercumbu kala bercengkrama tentang film.
Dan semua celotehmu yang selalu membuatku rindu.
Seoalah aku adalah pemenang.
Berhasil masuk dalam dimensimu yang seperti labirin.
Rumit.
Banyak pintu.
Memusingkan.
Ya. Aku berhasil.
Dulu.

Tidakkah kamu tahu, wahai kasihku?
Mungkin sekarang.
Aku bukan The Beatles yang menyejukkan matamu.
Aku juga bukan Matematika yang tiap hari kau cumbu.
Aku bahkan bukan Dunia yang ingin kau taklukan suatu hari.
Tapi aku benar rindu kamu, kasihku.
Ingin sekali kubakar, lalu kutimbun semua masalah itu.
Di makan cacing dan menjadi tanah.
Ingin sekali kuputar waktu, lalu kukembali ke masa itu.
Takkan kuusik. Sehingga hari ini pasti kubisa mendengar ceritamu.
Aku memang tak pernah menyesali semua cerita yang terjadi pada hidupku.
Tapi khusus bagian ini.
Jika aku kembali, aku pasti berfikir dua kali.

Ah, Kasihku.
Andai Argentina sedekat Sidoarjo.
Aku pasti berkunjung ke rumahmu.
Memberi peluk.
Memberi kecup.
Demi satu yang aku inginkan.

Maaf.

Minal aidzin wal faidzin, Astrid Wasistyanti. Khilaf itu aku sesali. Khilaf itu seharusnya tak ku ikuti. Khilaf itu kesalahan, noda, yang benar-benar ingin aku hilangkan.
Semoga Argentina memberimu kenyamanan yang luarbiasa.

Sincerely,
Dela Rosita.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

oh my love ,
kaget banget tadi pas iseng-iseng buka blogger , terus ketemu postan mu ini di dashboard ku (ngomong-ngomong km belum follow balik blogku .. :P) .

aku 'speechless' . sampe aku baca tiga kali , empat kali . untuk benar-benar bisa mencerna , 'apa iya yang dimaksud dari puisi ini sama seperti apa yg ada di benakku?' :>

sebelumnya kaifa khaluk itu artinya apa ya ? ;p

ya yang pasti , aku juga mohon maaf lahir dan batin ya nga . :)
aku tahu kalau aku bukanlah manusia termudah untuk 'ditembus'. manusia yang ego nya begitu besar , menciptakan labirin sedemikian rumitnya(yang padahal ga seharusnya juga dibuat segitu rumit) .
memang ga mungkin untuk kita kubur dalam-dalam masa-masa itu.
kita cetak saja 'foto-foto masa-masa' itu , terus kita pajang di bagian belakang museum kita , yang sekali-kali bisa kita tengok dan pandang sejenak. Yang pada akhirnya kita bisa menertawakan foto-foto itu dan menghelakan napas lega sebagai tanda syukur karena masa-masa itu pernah jadi bagian dari cerita hidup kita ;)

AH MULAI DEH ! ngomong panjang gak jelas .
:P

saya juga rindu kamu , Dela :)

Dela Rosita mengatakan...

hahahaha
hebat banget berarti aku bisa buat kamu speechless dan membaca berulang-ulang? ( yah, kecuali kalo memang bahasaku disitu mbulet )

kaifa khaluk itu artinya apa khabar nduk. hehe

justru ngga jelasmu itu yang aku rindukan. jangan pernah berhenti untuk ngomong ngga jelas. haha

kali ini aku beneran tanya deh, apa khabar kamu ?

:)

Anonim mengatakan...

mungkin aku sampe 'speechless' karena aku diingatkan kembali untuk kesekian ratus kalinya , kalau jauh di sana , di rumahku , :) ada orang seperti kamu :)

yang mengerti aku. yang menerima aku. yang bisa begitu indah mendeskripsikan bagaimana aku .. (terutama di bagian km nyebutin tentang The Beatles , Matematika dan Dunia , aku 'ngeh' sekali lagi , gimana km bs segitu baiknya ngertiin aku :>) .

apa kabar aku ? alhamdulillah baik dan sehat. :> sudah lama sekali rasanya Astrid yang moody itu tidak muncul. HAHAHA . mungkin karena tak begitu dinamiknya 'social life' yg aku punya di sini. begitu konsentrasi nya aku dengan belajar yg menyadarkanku sepertinya aku sedang ada di muka kedua Gemini (iya , Gemini , si kembar yg notabene kata orang pny dua kepribadian .. :/) .
atau mungkin lama tidak muncul karena aku sadari betapa indahnya menikmati serat-serat kehidupan dan menyimpan ego dalam brankas ..
hihi . ada baiknya mungkin kita kembali beremail-emailan , atau mungkin message lewat facebook ? supaya ketidak jelasan ku berkoar-koar ini , bisa lebih 'detail' ? ;)

kamu sendiri apa kabar ? :D

Anonim mengatakan...

aku balas di e-mail yaa? :)