17.9.10

Pena tinta emas

Aku cuma selembar kertas.
Sudah lungset.
Kusut, malah hampir robek.
Aku tak sembarang memilih pena.
Meski kumuh, aku bisa sombong.
Aku punya hak meninggikan standar pena.
Dari KW 1 ke original.
Agar, saat pena menyetubuhiku, aku tak kesakitan.

Tapi, hati-hati.

Meski sekarang aku sudah mengantongi pena dengan tinta emas.
Ia tak bisa sembarang menjamahku.
Jangan sampai aku bolong.
Untuk kesekian kalinya.

Tidak ada komentar: